uklik.net – Apa yang terlintas ketika Anda mendengar musik reggae. Jamaika, rambut gimbal, dan Bob Marley. Benar, musik reggae memang kerap dikaitkan dengan ketiga hal tersebut. Bahkan, dapat dikatakan bahwa Bob Marley merupakan legenda sekaligus pelopor dari musik yang bertempo khas ini.
Beberapa album telah ditelurkan bersama Peter Tosh dan Bunny Wailer, di mana mereka bermain dalam satu grup musik bernama The Wailers. Sayangnya, karir Bob Marley mulai menemui kendala setela saat dia didiagnosa menderita kanker. Tak lama kemudian, pada 11 Mei 1981, Bob Marley meninggal dunia di umurnya yang baru menginjak 36 tahun.
Meskipun telah tiada, namun karya-karya musik Bob Marley hingga kini masih dinikmati oleh para penggemar. Dikatakan bahwa lagu-lagu ciptaannya bersama The Wailers merupakan warisan musik hingga saat ini. Bahkan sejak kematiannya, lagu-lagu tersebut semakin terkenal dan banyak dinikmati.
Perjalanan Karier Bob Marley
Sebelum peristiwa 11 Mei 1981, tepat kematiannya, Bob Marley mempunyai perjalanan karier yang cukup panjang. Bob Marley, atau Robert Nesta Marley merupakan seorang penyanyi dan penulis lagu asal Jamaika yang lahir pada 6 Februari 1945. Dia adalah seorang putra dari perwira Marinir Jamaika kulit putih setengah baya dan seorang gadis Jamaika Hitam berusia 18 tahun.
Pada usia sembilan tahun, Marley pindah ke Trench Town, sebuah ghetto West Kingston yang keras di mana dia akan bertemu dan berteman dengan Neville “Bunny” Livingston (Bunny Wailer) dan Peter McIntosh (kemudian Peter Tosh).
Kenal dengan dua teman tersebut, minat Bob Marley untuk bermusik semakin meningkat. Hingga pada akhirnya Bob Marley putus sekolah di umur 14 tahun dan fokus untuk membuat musik.
Jamaika saat itu sedang memasuki masa kreativitas musik yang luar biasa. Sementara di Amerika, mulai terbuka dengan musik-musik yang dipengaruhi oleh tradisi Afrika, seperti ska, rock, hingga reggae.
Selama periode tersebut, Bob Marley, Peter Tosh dan Bunny Wailer tampil bersama sebagai The Wailers, yang kemudian musik reggae yang mereka bawakan menjadi dominan di Jamaika.
Grup ini semakin populer, ketika Eric Clapton menyebarkan nama grup musik mereka semakin luas. Sayangnya, pada tahun 1974 Tosh dan Wailer pergi meninggalkan grup, sehingga Bob Marley menjadi pusat perhatian dan berhasil menelurkan serangkaian album.
Meskipun tidak satu pun dari lagu-lagunya mendekati hit di Amerika Serikat selama masa hidup Bob Marley, namun lagu-lagu tersebut merupakan warisan musik dan semakin banyak dikenal sejak kematiannya pada 11 Mei 1981.
Kematian Bob Marley
Peristiwa kematian Bob Marley pada 11 Mei 1981, dikabarkan akibat dari penyakit kanker yang menyebar di tubuhnya. Beberapa bulan sebelum kematiannya, Bob Marley sempat tampil band funk populer Amerika yaitu The Commodores.
Mereka menghibur penonton dengan penuh antusias di Madison Square Garden. Penampilan mereka semakin lengkap dengan aksi panggung elektrik yang memukau dari Bob Marley. Kemudian, beberapa hari setelah pertunjukan di New York tersebut, Bob Marley pingsan saat olahraga jogging di Central Park.
Setelah kejadian itu, dia mendapatkan diagnosis penyakit yang cukup buruk, yaitu pertumbuhan kanker pada cedera di jempol kakinya, telah menyebar ke otak, hati, dan paru-paru Marley. Kurang dari delapan bulan kemudian, pada 11 Mei 1981, Bob Marley, legenda musik reggae ini meninggal di sebuah rumah sakit Miami, Florida, saat di umurnya yang ke-36 tahun.
Meskipun telah tiada, namun banyak karya lagu-lagunya yang masih populer dan didengar oleh para penggemar. Bahkan, kini Bob Marley menjadi legenda dari genre musik reggae yang telah berkontribusi dalam memperkaya nuansa musik internasional melalui setiap karyanya. (***)