BOYOLALI – UKLIK.NET – Perwakilan Balai Teknik Perkeretaapian Solo Jalan TOL Badan Pertahanan Nasional Boyolali Kepala Desa Donohudan Perwakilan warga hingga Pengacara warga berkumpul di Balai Pertemuan Desa Donohudan Boyolali Selasa (7-12).
Mereka berkumpul untuk bermusyawarah mencari solusi atas protes warga Desa Donohudan terkait dampak pembangunan proyek kereta Bandara Internasional Adi Sumarmo Boyolali dan jalan TOL yang sampai saat ini masih menyisakan persoalan.
Sekitar pukul 10 setelah semua perwakilan hadir dan acara di mulai dengan pemaparan kepala desa Donohudan Rohadi terkait persoalan warganya yang memprotes imbas pembangunan proyek BIAS dan TOL.
Ada 8 poin persoalan diantara yakni tidak adanya jalan inspeksi di sepanjang jalur kereta BIAS khususnya yang melintas di desa Donohudan, status jalan di pinggir rel BIAS, patok di sawah petani, banjir terowongan saat musim hujan dan irigasi yang rusak.
Suasana sedikit tegang dan memanas saat tiba giliran dari pengacara warga Slamet Riyadi. Ia meminta perwakilan yang hadir untuk bersama sama melihat kondisi di lapangan sebelum mengambil keputusan.
Menurut Slamet Riyadi hal itu sangat penting agar perwakilan mengetahui kondisi real di lapangan, sehingga tidak asal berbicara dan bisa mengambil keputusan benar/tepat.
Akhirnya seluruh perwakilan menuju lokasi. Lokasi pertama yang di tinjau yakni tanah di pinggir rel BIAS yang terdapat papan tulisan milik pemerintah,, selanjutnya rombongan melihat kondisi terowongan dukuh Jebol yang selalu banjir saat hujan turun, dan melihat patok di sawah petani.
Selain itu rombongan perwakilan dari sejumlah instansi dan perwakilan warga melihat kondisi saluran air yang mati persis di bawain jalan layang yang di bangun pihak TOL.
.
Setelah meninjau kondisi lapangan rombongan kembali ke Balai Desa Donohudan untuk melanjutkan pertemuan.
Dari perwakilan BPN Boyolali Gatot , Balai Teknik Perkeretaapian Solo Agustin dan Perwakilan jalan Tol Solo-Mantingan Sigit secara bergantian menyampaikan pendapatnya terkait apa protes warga Donohudan.
Pertemuan pertama itu sendiri belum menghasilkan solusi apa-apa apalagi perwakilan PT KAI yang merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas protes warga tidak hadir. Sementara dari perwakilan jalan tol Sigit mengaku belum mengetahui persoalan baru pindah namun ia berjanji akan melaporkan pertemuan kepada pimpinannya.
Sementara itu kepala Desa Donohudan Rohmadi mengaku pihaknya hanya menjadi fasilitator antara warganya dan pihak-pihak terkait seperti PT KAI dan TOL. Menurutnya dalam pertemuan awal ini belum ada solusi sehingga pihaknya tetap akan mengagendakan pertemuan selanjutnya.
Dari perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Donohudan Ribut Rismanto mengaku belum puas dengan pertemuan karena belum ada titik temu dari persoalan.
Pihak Tol tidak bisa lari dari tanggung jawab. Persoalan banjir di 3 terowongan harus di selesaikan sehingga tidak merugikan masyarakat. Demikian juga terkait jalan inspeksi kereta BIAS harus ada penjelasan dan solusi dari PT KAI. ( Tim Jurnalis UKLIK.NET – Salahudin Al Ayyubi SP )