https://youtu.be/HktpzCdZEWo
SRAGEN – UKLIK.NET – Seniman Sinden legendaris asal Kabupaten Sragen Suji Mentir meninggal dunia dan dimakamkan didekat Bumi Perkemahan Samdonorejo Desa Tegalrejo Gondang Kabupaten Sragen. Sujiatmi yang mempunyai suara khas mirip penyanyi jazz ini meninggal setelah sempat terkena stroke dalam tiga bulan terakhir.
Kabar duka meninggalnya Seniman Sinden Tayub Sujiatmi atau Suji Mentir datang pada Selasa 16 Maret 2021 sore atau sekitar pul 16.00 wib. Pada keesokan harinya , sekitar pukul 9.30 Rabu 17 Maret 2021 , jenazah Suji Mentir yang berada di peti putih diangkat untuk dibawa ke ke pemakaman desa Tegalrejo Kecamatan Gondang Kabupaten Sragen , tak jauh dari Bumi Perkemahan Samdonorejo untuk dikebumikan.
Kiprah Suji Mentir sebagai sinden memang moncer pada jamannya yaitu sekiatr tahun 80-an. Suji Mentir juga sempat pentas bersama dengan kelompok musik kua etnika pimpinan Jaduk Ferianto. Pada kesempatan tersebut , mendiang Jaduk menyamakan suara khas Suji Mentir dengan seorang penyanyi jazz asal Amerika Missy Elliott yang sulit ditiru.
Selain dikenal sebagai ledek tayub, Suji Mentir juga kerap mengiringi pementasan dengan sejumlah dalang kenamaan seperti Ki Purbo Asmoro, Ki Manteb Sudarsono, Ki Anom Suroto dan lain-lain.
Akan tetapi, posisi Suji Mentir pada saat itu bukan sebagai sinden utama tetapi sinden panggilan untuk menggantikan sinden utama yang berhalangan hadir. Di kalangan warga Sragen, Suji Mentir lebih dikenal sebagai ledek tayub.
Suaranya ya khas dengan tarian yang gemulai membuat Suji Mentir memiliki banyak penggemar. Tidak heran, Suji Mentir muda banyak diundang untuk memeriahkan acara hajatan yang digelar warga di Bumi Sukowati dan sekitarnya.
Tokoh masyarakat Kabupaten Sragen yang intens terhadap sosok yang berjasa atas dedikasinya dibidang seni , Budiono Rahmadi atau Mas Bro , berharap pemerintah daerah memberi apresiasi atas mendiang Suji Mentir. Suji mentir dianggap telah memberi inspirasi bagi seniman seniman di Sragen untuk tampil menjadi legenda. ” Sebelum meninggal beberapa waktu lalu saya sempat menegok Mbah Suji Mentir , diceritakan oleh ponak ponakannya , bahwa Suji Mentir tekun sekali dalam berkesenian untuk menghidupi dirinya. Termasuk mensekolahkan ponakan ponakannya , Suji Mentir mencari dari mengamen sebagai sinden ledek. Itu hal yang patut diapresiasi,” ujar Budiono Rahmadi , ditemui wartawan di Makam Gunung Kendil Tegalrejo , tak jauh dari Bumi Perkemahan Samdonorejo , tempat Suji Mentir dikubur, Rabu(17/3) siang.
Bagi warga asli Sragen yang sudah berusia di atas 40 tahun tentu sudah tidak asing dengan suara emas Suji Mentir. Mentir merupakan nama salah satu dukuh di Kecamatan Ngrampal, Sragen. Dan Sujiati pernah membina rumah tangga dengan sosok penabuh kendang asal Mentir.
Sementara Ketua RT di Dusun Tegalrejo tempat Suji Mentir tinggal , Kasman , menyebut dimasa tuanya , Mbah Suji menjadi paranormal untuk menolong pengobatan secara tradisional dan banyak yang cocok. ” Sebagai paranormal , Mbah Suji punya perewangan namanya Mas Min , itu banyak yang cocok untuk memberi pengobatan tradisional,” ujar Kasman , dirumah duka yang sederhana dikampung Tegalrejo Gondang.
Dalam beberapa bulan terakhir, ia jatuh sakit dan sempat menjalani perawatan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Sejak Januari lalu, ia hanya terbaring lemas di rumahnya. Suji Mentir tidak bisa banyak bergerak. Hari-harinya dihabiskan dengan berbaring di kasur hingga akhir hayatnya. Selamat Jalan Mbah Suji Mentir , dirimu akan selalu dikenang sebagai sinden ledek tayub legendaris di Bumi Sukowati Kabupaten Sragen. ( Tim Jurnalis UKLIK.NET )