uklik.net – Kementerian Sosial RI (Kemensos) melanjutkan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), kecuali Bantuan Sosial Tunai (BST).
“BST hingga 30 April dengan pertimbangan Covid-19 sudah lebih baik dan masyarakat bisa beraktivitas,” ujar Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini usai menerima hibah Mesin Braile Embosser dari IT Telkom Surabaya di Jakarta, Jumat (7/5/2021).
PKH dan BPNT diteruskan oleh Kemensos karena data ganda telah ditidurkan. Maka, usulan baru sebanyak 6,334 juta data dari pemerintah daerah (Pemda) sudah masuk.
“Usulan baru bisa diisi usai data ganda yang telah ditidurkan sejak 2015, tapi belum padan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK),” kata Mensos.
Solusi belum padan penerima baru dengan NIK, Kemensos akan menggandeng berbagai perguruan tinggi yang berada di daerah.
“Kami akan menggandeng kampus di daerah, seperti Politeknik di Banyuwangi, Universitas Cendrawasih (Uncen) di Papua, serta kampus di Nusa Tenggara Timur (NTT),” beber Mensos.
Para mahasiwa akan ditugaskan ke lapangan untuk membantu proses pemadanan NIK dengan bobot 20 SKS, sekaligus analisis kemiskinan.
“Saya sudah komunikasi dengan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terkait Kampus Merdeka dengan memberdayakan para mahasiswa,” lanjutnya.
Pendaftaran akan dibuka pada tanggal 1 Agustus dan mahasiwa yang lolos direkrut akan diberikan pelatihan, fasilitas serta ada biaya untuk transportasi.
“Pelibatan mahasiswa dengan bobot 20 SKS, tak sekedar padankan NIK namun lebih kepada analisis kemiskinan di daerah,” tuturnya.
Selain data ganda, pemadanan dengan NIK juga ada yang perlu dikonfirmasi ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).
“Perlu dikonfirmasi ke Dukcapil, seperti ada nama IT (dibaca iti) atau nama NA 70 (dibaca en-a 70) yang perlu waktu,” ungkap Mensos. (jim)
BIRO HUMAS MASYARAKAT KEMENTERIAN SOSIAL RI