UKLIK.NET – SUKOHARJO – Disaat banyak pelaku Usaha Menengah dan Mikro menjerit karena banyak yang macet, seorang pengusaha home industri berupa pembuatan pakaian dengan kain perca justru berusaha sekuat tenaga untuk tetap eksis.
Adalah Trimo, pria asal Ponorogo yang kini tinggal di Tambak Grogol Sukoharjo , yang mencoba bertahan.
Mengontrak sebuah rumah di kawasan Plumbon Mojolaban, tak jauh dari lapangan Plumbon , Trimo mempekerjakan anak anak muda yang baru lulus SMK untuk membuat produk pakaian seperti sarung pantai, babydoll serta celana pendek dengan harga yang murah.
Usaha ini sudah ditekuni Trimo lebih dari 15 tahun yang lalu. Namun pada tahun 2011 dia mengalami kebangkrutan akibat sulitnya pemasaran. ” Waktu itu aset aset saya jual buat menyambung hidup, motor saja sampai tak punya, namun usaha ini tetap saya tekuni dengan keterbatasan, ” ujar Trimo, kepada Reporter UKLIK.NET yang menemuinya di rumah kontrakannya, di Plumbon Mojolaban, yang dijadikan lokasi produksi.
Usaha home industri yang dilakukan Trimo memang tak banyak yang menjalankannya. Kegigihannya untuk mendapat kain kain anval di pabrik pabrik tekstil memang patut diacungi jempol. Beberapa pabrik besar seperti Kusuma Hadi dan Sekar Bengawan menjadi tempat pencariannya, yaitu kain kain yang disortir dan telah terpotong potong menjadi barang anval atau tak terpakai.
Ditangan kreatif Trimo, kain kain ini berhasil diproduksi yang mempunyai nilai jual, lewat proses smok atau jumputan, kain kain itu bisa menjadi menarik.
” Kalo sudah jadi kain dengan gambar berwarna warni, kita jahitkan ke penjahit rumahan, dan hasilnya diambil para bakul untuk dipasarkan, ” jelas Trimo.
Namun, cerita tentang usaha keatif Trimo ini ikut larut dalam kesulitan ekonomi akibat hantaman Pandemi Covid-19 yang sampai kini masih terjadi.
Trimo yang juga berharap bantuan hibah UMKM dari Jokowi sebesar 2,4 juta rupiah ini hanya bisa gigit jari.
” Usaha saya ini khan jelas, riil, punya ijin, NPWP, bukan fiktif, koq ya tidak mendapat bantuan blas dari pemerintah. Kalaupun tidak dapat hibah, mbok ya kita dipermudah mencari pinjaman modal, ini saya terus dipersulit, karena saya kena BI Cheking , akibat nama saya pernah dipakai untuk pinjam di BRI dan macet. Jadi tolonglah kami ini, bisa dimudahkan dapat pinjaman, ” pinta Trimo, yang hampir putus asa berharap bantuan hibah dan pinjaman.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sendiri, sudah seharusnya memberi perhatian kepada pelaku usaha kreatif seperti Trimo, untuk ikut menggerakkan ekonomi warga dengan membuka lapangan kerja dalam skala kecil. ( Saf – Tim Jurnalis UKLIK.NET )