uklik.net – Dalam kunjungan Wakil Ketua DPRD, Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor maupun Kepala Desa Gunung Putri untuk korban longsor di RT.05/RW.07, Desa Gunung Putri disambut warga Desa Gunung Putri begitu antusias, Kamis (28/05/2020). Hal itu beberapa bantuan berupa sembako, uang secara pribadi, setelah malam itu terjadi longsor susulan pergerakan tanah, dengan amblasnya dekat jembatan disamping rumah yang sangat parah.
Menurut Kepala Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor Daman Huri, mengatakan pada pukul 20.29 WIB malam disusul kembali dengan pergerakan, seperti hampir tiap hari dan mengakibatkan terjadinya konflik tanah. Ia menjelaskan Anggota Dewan membenarkan jalan sebelumnya menyatakan akan mengawal dari perkembangan musibah ini, mudah-mudahan bisa Provinsi Jawa Barat.
“Tidak akan sanggup ditangani oleh pemerintah tingkat Kabupaten. Karena mencapai 100 meter lebih, dari satu jalan yang ada lokasi tanpa didukung dengan pembangunan. Dan 20 hingga 30 tahun ini akan terjadi, tidak ada Jalan Raya Gunung Putri, yang ada Jembatan Gunung Putri karena sekarang dari tebing ke Jalan Gas Alam hanya ditempuh 20 langkah saja,” ungkap Daman Huri.
Lanjutnya, dalam pemantauan tersebut sehingga tidak terjadi korban jiwa dan pemerintah daerah (Pemda), pemerintah pusat bisa memfasilitasi yang memperhatikan keadaan lingkungan dan begitu penting untuk diperhatikan baik bronjong maupun turap. Bilamana tidak peran pemerintah pusat dan daerah ini akan berakibat fatal, bagi anak generasi muda di masa depan, khususnya warga Desa Gunung Putri.
“Karena penyebab dari masa lalu didiamkan salah satunya memang ini masalah. Ada pembiaran puluhan tahun lalu untuk pengambilan batu dan pasir di sungai tersebut. Maka terjadi “perampokan” kekayaan tanpa izin dan sekarang berakikbat fatal. Sedangkan pemerintah tidak ada tindakan menyebabkan eksplorasi itu. Dalam mengantisipasi adanya gerakan-gerakan yang tidak terduga sehingga nanti pihak siskampling bisa membangunkan dan menginformasikan. Saatnya Desa Gunung Putri bersatu untuk membangun desa ini menjadi religius dan mengapresiasi desa tangguh bencana,” pungkasnya.(yitnos)