*** ukliknet Liputan Mudik 2021 ***
UKLIK.NET – Operasi Penyekatan Pemudik yang disatukan dengan Operasi Candi 2021 salah satunya berlangsung di Pos Toyogo , bekas Jembatan Timbang yang berada di Sambungmacan Sragen Jawa Tengah , sebuah kawasan perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur.
Ditempat inilah warga yang terjaring harus pasrah untuk disecreening dengan test SWAB oleh para tenaga medis. Sejumlah warga terlihat diantar ke pos kesehatan Pos Toyogo. Pos ini menjadi pusat penyekatan warga yang akan masuk wilayah Jawa Tengah melalui jalur darat. Pada H Min 5 Iedul Fitri ini justru warga yang tak jauh dari perbatasan yang melintas , akibatnya mereka harus pasrah untuk ditest.
Ditempat ini sejumlah tenaga medis dari Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Jenar bersiap untuk menscreening satu persatu warga yang terjaring.
Mengapa pelaku perjalanan ini perlu di test swab , karena setiap orang yang memiliki risiko tinggi untuk terpapar virus corona bahkan memiliki gejala COVID-19, maka pemeriksaan segera harus dilakukan.
Salah satu cara yang ampuh untuk mendeteksi keberadaan infeksi dari virus ini adalah dengan menggunakan metode transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR).
Tes ini dapat dengan cepat membuat salinan dan mendeteksi materi genetik virus tersebut. Tes PCR dilakukan dengan mengambil sampel menggunakan metode usapan dari hidung atau tenggorokan.
Budi , warga Mantingan Ngawi harus ikut dalam screening ini , meski tujuannya hanya akan ke Pasar Bunder Sragen.
Budi mengaku tak menyangka harus ditest dengan cara dicolok hidung ini saat akan beli sembako untuk keperluan lebaran.
” Saya mau beli sembako ke Pasar Bunder Sragen , eh malah dijaring disini , ya pasrah saja,” ujar Budi, kepada UKLIK.NET Sabtu(8/5).
Sedangkan Dokter Agus Pranoto Budi Susilo yang mengirimkan para tenaga medisnya di Pos Toyogo menyebut tugas utamanya adalah memback up para petugas Polri yang melakukan operasi penyekatan.
Kepala Puskesmas Jenar itu memimpin anak buahnya untuk piket selama 24 jam , yaitu dari jam 8 pagi sampai jam 8 pagi keesokan harinya.
” Kita juga menjadi PPPK bila ada kecelakaan disekitar sini,” tandas dr. Agus , yang berharap tak ada insiden apapun selama arus mudik yang dijaga ketat ini.
Menurut Dokter Agus , seluruh test dilakukan dengan gratis. Bila ada rombongan bermobil , maka petugas medis akan melakukan test kepada 50 persen penumpangnya secara random. Semua kegiatan itu bertujuan untuk menekan angka penyebaran Covid-19. ( Safrudin – Tim Jurnalis UKLIKNET )