BOYOLALI – UKLIK.NET – Pemerintah desa, Donohudan, Ngemplak, boyolali, Jawa-Tengah, berharap pemerintah dalam hal ini PT KAI sebagai operator jalur kereta BIAS, tidak abai dengan protes warga terkait jalan desa Donohudan yang diduga disalahgunakan menjadi jalan inspeksi.
Menurut kepala desa Donohudan Rohmadi, sejak munculnya protes warga hingga digelarnya pertemuan dengan warga sebulan lalu, di aula balaidesa, saat ini pihaknya dalam tahap akhir pengumpulan data dan menyusun untuk di laporkan kepada PT.KAI.
“Staf desa sedang mengetik laporan, dan disusun rapi agar lapran bisa diterima dan mudah dinoahami oleh PT KAI”, ujar Raohmadi.
Pihak desa sendiri berharap setelah laporan di berikan, akan segera ada pertemuan dari pihak PT KAI dengan warga yang dirugikan.
Ia sendiri mengaku prihatin, dengan permasalah yang masih ada dalam proyek PT bias, terkait jalur kereta jurusan stasiun solo balapan-Bandara Adi sumarmo Boyolali.
Seharusnya menurut Rohmadi, proyek nasional tersebut sudah tuntas semua seperti menyangkut ganti rugi dan juga jalan desa atau inspeksi yang membingungkan warga saat ini.
Karena kalau kemudian muncul permasalah saat ini setelah kereta bias beroperasi 2 tahun sejak di resmikan akhir Desember 2021 lalu, ia sangat menyayangkan.
“Pemerintah sudah mengeluarkan banyak sekali anggaran, sehingga kalau sekarang muncul permasalahan, apakah akibat ulah oknum atau pejabat yang tidak bertanggungjawab’, itu sangat disayangkan ujar Rohmadi.
Sementara pengacara warga, Slamet Riyadi, mengatakan sampai saat Ini pihaknya belum mendapat undangan dr PT KAI, terkait protes warga menyangkut jalan desa yang di jadikan jalan inspeksi dan sawah petani yang di patok. Ia khawatir apabila masalah berlarut-larut, membuat warga nekat dan berbuat yang tidak dinginkan. ( TimJurnalis UKLIK.NET – Salahuddin Al Ayyubi SP )