uklik.net – SRAGEN – Partai Demokrat mulai pemanasan untuk memenangkan pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati – Suroto untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Dalam waktu dekat sosialisasi dan komunikasi antar partai pengusung segera dilaksanakan. Langkah pertama yakni menepis isu politik dinasti pada Keluarga Mbak Yuni.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat, Budiono Rahmadi menyampaikan parrtai mengumpulkan pengurus dan para anggota DPRD pada Kamis (25/6) untuk bergerak menindaklanjuti hasil rekomendasi. Paska Turunnya Rekomendasi yang ditandatangani Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kader Demokrat tidak boleh tinggal diam saja.
”Kita bicarakan dengan teman-teman fraksi dan pengurus. Jaringannya sudah tertata, saya berpesan segera instruksikan kader di bawah bahwa kita dukung Yuni-Suroto, jadi kita tidak sekedar mengusung, tapi juga bekerja,” tegas Mas Bro panggilan akrab Budiono Rahmadi, saat dicegat reporter uklik.net yang bertugas di Sragen, sebelum meninggalkan kantor DPC PD Sragen, Kamis(25/6) sore.
Dia menyampaikan hampir semua dapil terdapat suara dari Demokrat. Sehingga kontribusi partai demokrat cukup merata.
Sementara Anggota DPRD Sragen dari Partai Demokrat Mualim menegaskan siap menindaklanjuti rekomendasi dari DPP Partai Demokrat. Langkah terdekat yakni mengumpulkan kader partai yang sudah solid sejak Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) lalu. Sedangkan anggota legislatif dari partai demokrat menjadi koordinator dari dapilnya masing-masing.
Mualim menyampaikan tugas awal kader Demokrat yakni menepis isu soal politik Dinasti yang dihembuskan pada Yuni. ”Ini Demokrasi, bukan kerajaan. Calon lain mendaftar juga tidak masalah, kebetulan saja beliau putri pak Untung,” selorohnya.
Mualim menegaskan partai Demokrat tetap menggerakkan mesin partainya untuk memenangkan pasangan tersebut. Komunikasi lanjutan dengan partai pengusung yang lain yakni PDIP dan PKB untuk kordinasi langkah masing-masing.
Sementara pendapatnya soal calon penantang pada pilkada mendatang, Mualim enggan memberi komentar. Lantaran sejauh ini belum ada deklarasi maupun kabar rekomendasi juga belum ada. ”Kami tidak ingin menanggapi yang formalitasnya belum ada,” bebernya. ( Saf – Tim Jurnalis uklik.net)