uklik.net – SRAGEN – Menjelang berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah dengan tahapan yang dinilai rawan yaitu masa kampanye , sejumlah petinggi keamanan di mengirim siyalemen untuk mengantisipasi media abal-abal yang disebar luaskan melalui media sosial. Media abal-abal dinilai bisa merusak situasi karena ikut menunggangi dan ditunggangi kepentingan politik.
Kepala Daerah Kabupaten Sragen , akan berlangsung bersamaan dengan Pilkada di daerah lainnya pada 9 Desember 2020. Meski belum terasa memanas , situasi kondusifitas harus terus dipelihara dari berbagai elemen. Salah satu yang menjadi sasaran antisipasi adalah media-media abal-abal yang berpotensi memperkeruh keadaan.
Sinyalemen untuk mengantisipasi ulah media abal abal dilontarkan oleh Komandan Korem 074 Warastratama Kolonel Infantri Rano Tilaar , saat berbicara dihadapan para pengurus perguruan silat di Sragen.
Menurut Danrem , media abal abal bisa menggangu kodusifitas karena mereka menyebarluaskan melalui media sosial. ” Hati hati , banyak media di era revolusi 4.0 yang tidak bertanggung jawab , yang orang sebut abal-abal, ini bisa ditunggangi dan menungangi. Bisa ikut melakukan pembentukan opini , bisa ikut melakukan cipta kondisi,” tandas Kolonel Rano Tilaar di Gedung DPRD Sragen Senin 6 Juli 2020 yang lalu.
Terkait dengan antisipasi dan cipta kondisi di Kabupaten Sragen ini , Kepolisian Resor Sragen mengumpulkan sejumlah awak media serta beberap admind medsos , seperti Group Facebook Kumpulan Wong Sragen.
Dalam forum silaturahmi ini , Kapolres Sragen diwakili oleh Wakapolres Kompol Eko Mardianto dan Kabagops Kompol Yohanes Trisnanto. Sementara sejumlah wartawan yang bertugas di Kabupaten Sragen hadir sekaligus menyampaikan saran dan usulannya. Wartawan Senior Anindito Sri Nugroho ditunjuk mewakili wartawan untuk menyampaikan beberapa kepentingan para wartawan yang bertugas di Sragen.
Baik Kompol Eko Mardianto maupun Kompol Yohanes Trisnanto menyatakan , akan terus mengawasi gerak gerik media dan wartawan abal-abal yang beraksi di Bumi Sukowati.
” Dari sisi hukum , nanti temen temen Satreskrim bisa mempelajari , sebagai langkah antisipasi kemunculan ini akan kita chek , diwilayah utara Sragen , kalo perlu kita mengajak PWI secara bersama,” ujar Kompol Eko Mardianto.
” Polri sebagai aparat penegak hukum , tidak bisa bergerak sendiri , munculnya media yang tidak bertanggung jawab , menjadi tanggung jawab kita semua. Kalo dalam penegakkan hukum , itulah domain kami,” tambah Kompol Yohanes Trisnanto.
Oleh sebab itu , Polres Sragen mengajak para awak media untuk terus menjalin komunikasi mengantisipasi gerakan wartawan abal-abal yang bisa memanaskan situasi dengan berita beritanya. ( Saf – Tim Jurnalis uklik.net )