uklik.net – Jakarta – Mantan Menteri Kesehatan RI 2004-2009, Siti Fadilah Supari menyerukan agar masyarakat segera mengaktifkan kembali RT Siaga, RW Siaga dan Desa Siaga dalam menghadapi virus Corona. Hal ini disampaikannya, Senin (2/3) setelah Presiden Jokowi dan Menkes Terawan mengumumkan 2 kasus pertama di Indonesia seorang ibu dan anaknya yang tinggal di Depok.
“Dalam desa siaga masyarakat aktif memastikan kesehatan keluarga dan lingkungannya. Jangan biarkan pemerintah bekerja sendiri. Kita harus bersatu menghadapi Corona,” demikian instruksi Siti Fadilah, Ketua Dewan Pembina Dewan Kesehatan Rakyat (DKR),” saat ditemui di penjara Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Ia mengatakan, lewat forum desa siaga seminggu sekali masyarakat mendata yang sakit, memastikan yang mengantar dan kendaraan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Desa Siaga pernah dipakai efektif saat Menkes Siti Fadilah menghadapi wabah flu burung dan penanganan gizi buruk di tahun 2006-2009 lalu.
“Pastikan tidak ada yang sedang sakit demam, flu, batuk atau pilek.Jika ada segera pastikan untuk berobat di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat. Kawal pasien agar dipermudah pemeriksaan dan pengobatannya. Segera laporkan data pasien ke dinas kesehatan terdekat. Dengan cara ini, petugas kesehatan akan lebih mudah memantau kesehatan masyarakat sampai tingkat yang terkecil,” ujarnya.
Siti Fadilah juga mengatakan desa siaga harus bersiap untuk menghadapi situasi terburuk dengan mempersiapkan stok bahan makanan dan obat-obatan serta jalur distribusi di masyarakat.
“Untuk itu dibutuhkan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah desa setempat memastikan ketersediaan bahan makanan dan obat obatan yang cukup bagi masyarakatnya,” jelasnya.
Siti Fadilah mengatakan agar masyarakat menyediakan masker, tisue basah atau saputangan dalam jumlah yang cukup.
“Pastikan stok makanan berprotein tinggi seperti telur dan daun Kelor untuk menjaga daya tahan tubuh,” ujarnya.
Ia meminta agar kader dan relawan DKR segera menjalin komunikasi dengan aparat terdekat dan relawan DKR di Kota dan Kabupaten terdekat.
“Pastikan komunikasi dengan DKR Nasional, Propinsi dan Kabupaten Kota menerima semua laporan untuk diteruskan ke otoritas yang berwenang terdekat. Jangan panik dan kendalikan situasi dimasyarakat. Percayalah kita bisa melewati semua ini,” ujarnya. (yitnos)