uklik.net – SRAGEN – Tiga wakil rakyat di DPRD Kabupaten Sragen menyatakan pendapatnya, sehubungan dengan selesainya pembangunan jembatan Butuh, yang menghubungkan Jantran Pilang Masaran dengan Butuh Gedongan Plupuh.
Ditemui saat berlangsungnya peresmian jembatan oleh Bupati Sragen Kusdinar Yuni, Senin 6 Januari 2025 , ketiga legislator itu menyatakan apresiasinya atas selesainya pembangunan jembatan ini.
Ketua DPRD Sragen Suparno SH, bahkan menilai intrik intrik dan drama yang mewarnai pembangunan jembatan ini sebagai bagian untuk mewujudkan kemakmuran dengan adanya insfratruktur transportasi yang sangat vital. ” Yang penting bisa selesai dan bisa dinikmati masyarakat,” tandas Suparno SH , kepada awak media, seusai menghadiri peresmian.
Sementara Budiono Rahmadi, biasa dipanggil Mas Bro memberi apresiasi besar atas kepemimpinan Pak Untung dan Mbak Yuni yang telah membangun banyak jembatan. Beberapa jembatan yang berada diatas Bengawan Solo banyak dibangun Pak Untung seperti di Gawan , Sidodadi, Jenar. Sedangkan saat Mbak Yuni pembangunan jembatan diatas Bengawan Solo yaitu Ganefo Tangen dan Jembatan Butuh yang baru diresmikan ini. ” Untuk hal ini saya sangat apresiatif dan berterima kasih kepada Pak Untung dan Mbak Yuni,” ujar Budiono Rahmadi, pengusaha Parabot Rumah Tangga yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Sragen.
Menurut Mas Bro , kemudahan transportasi menuju Makam Jaka Tingkir dengan adanya jembatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan arus wisatawan, baik di Butuh maupun di Pilang Masaran.
Pendapat lebih detail soal pembangunan jembatan Butuh ini datang dari Sugiyamto SH, wakil rakyat di DPRD Sragen dari PDIP yang rumahnya dekat dengan lokasi jembatan ini. Menurut Giyamto , salah satu intrik proses pembangunan ini adalah saat pembebasan lahan yang sangat ceroboh oleh DPU pada awal pembangunan.
” Saat itu sampai terjadi gugatan di pengadilan karena kepemilikan lahan dan atas nama sertifikat yang bermasalah, sehingga harus diselesaikan di pengadilan,” ujar Sugiyamto, salah satu inisiator pembangunan jembatan ini , dan sempat membawa Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono melakukan peninjauan lokasi jembatan. Saat itu Sugiyamto sedang mencalonkan diri sebagai Bupati pada Pilkada 2015.
Soal sertifikat lahan yang akan dibebaskan untuk pembangunan jembatan itu , ternyata menjadi agunan di BRI. Hingga akhirnya BRI melakukan lelang dan akhirnya dibeli oleh jamaah masjid yang ada disebelahnya melalui lelang hingga akhirnya lahan untuk akses pembangunan jembatan itu bisa diselesaikan.
Saat meresmikan jembatan ini , Mbak Yuni terlihat sangat haru. Bupati Yuni mengaku Jembatan Butuh merupakan karya terakhirnya menjadi seorang Bupati Sragen.
Ia mengaku sangat bersyukur Jembatan Butuh akhirnya rampung.
“Karya terakhir saya sebagai bupati adalah jembatan ini semoga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata bupati, Senin (6/1/2025).
Ia berkisah pembuatan Jembatan Butuh melewati banyak proses dan lika-liku.
Mulai dari pembebasan lahan yang yang memakan waktu berbulan-bulan, dana provinsi yang belum turun hingga kerangka jembatan yang sempat melengkung diterjang banjir. (Tim Jurnalis uklik.net – SAFRUDIN )