uklik.net – Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah mengantarkkan masyarakat memasui era disrupsi informasi. Era dimana terjadi perubahan yang sangat besar secara fundamental yang telah merubah tatanan sosial budaya ke cara-cara baru.
Hal tersebut disampaikan oleh budayawan Jepara Hadi Priyanto saat berbcara pada acara webinar Penguatan Identitas Lokal sebagai Pondasi dan Jati Diri Jepara yang diselenggarakan oleh SWARA Jepara Sabtu (2/10-2021) dari Pendopo Kabupaten Jepara.
Dalam acara yang dipandu oleh Ahmad Khoirul Anwar, penulis dan alumnus dari Universitas Tronojoyo ini dihadirkan juga sebagai narasumber, Ida Lestari Kabid Kebudayaan Disparbud Jepara. Sementara pembina SWARA Jepara, Ahmad Jamiul Amil memberikan sambutan secara virtual.
Komunitas ini SWARA Jepara adalah wadah berhimpunnya mahasiswa Jepara yang kuliah di Universitas Trunojoyo Madura. Saat ini jumlahnya mencapai 150 orang lebih.
Menurut Hadi Priyanto, disrupsi informasi ini menjadi tantangan besar ketika kita berbicara tentang pelestarian budaya dan kearifan lokal. Sebab ditengah-tengah perkembangan informasi dalam berbagai aplikasi konten digital yang tiap hari hadir ditengah masyarakat, upaya untuk mengembangkan literasi sangat lemah.
Karena itu upaya pelestaran budaya harus juga memanfaat platform media diigital yang dilakukan secara masif dan terstruktur dengan menggunakan medode dan strategi yang sesuai dengan karekteristik media baru ini, disamping juga tetap menggunakan pendekatan lama.
Sementara Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara, Ida Lestari mengungkapkan kekayaan budaya Jepara yang sangat banyak, sebab perjalanan panjang sejarah Jepara. “Kini sedang disusun Peraturan Bupati Jepara terkait dengan penngembangan seni tradisional yang merupakan bagian penting dari kebudayaan sebagai sebuah identitas dan entitas masyarakat,” ujar Ida Lestari.
Melalui peraturan bupati ini diharapkan, seni tradisi akan mendapat ruang yang cukup luas untuk mengembangkan kreativitasnya. “Lomba-lomba dengan tema kearifan lokal juga akan terus dilakukan, termasuk pentas-pentas seni tradisi” ujar Ida Lestari.
Ketua Umum, SWARA Jepara, Aliffia Yuli Arisqi menjelaskan, acara penguatan budaya bagi mahasiswa Jepara di Madura merupakan agenda rutin yang dilakukan. “ Tujuannya memberikan bekal kepada mahasiswa agar memahami budaya dan kearifan Jepara,” ujarnya. Ua – Alvaros/O