uklik.net – Berpenampilan seperti layaknya orang desa dan low profile H. Solikhin bercerita kepada Reporter uklik.net ketika bertemu di balai desa sendang, dan mengajak kerumahnya yang besar, serta diajak berkeliling melihat usaha konveksinya, dalam penuturan Solikhin.
” Banyak orang melihat hanya dari luarnya saja, dan kebanyakan orang melihat ketika suksesnya dan jayanya, tapi jarang orang melihat apalagi belajar bagaimana orang tersebut bisa mencapai kesuksesan,” Tuturnya.
H. Solikhin kelahiran tahun 1965, adalah anak ke 3 dari 7 bersaudara, meskipun dari kalangan orang yang tidak mampu tapi bercita cita ingin sukses dan berguna untuk keluarganya. Solikhin kecil setelah tamat SD pernah mengalami depresi, Solikhin ingin melanjutkan sekolah tapi orangtuanya tidak mampu melanjutkan karena disamping masalah keuangan yang tidak ada, Adik adiknya pun harus sekolah dan membutuhkan uang banyak , dimana solikhin diharuskan mengalah demi adik adiknya.
Dalam masa depresi, Solikhin dirawat disuatu tempat pengobatan Alternatif hingga beberapa bulan, dan setelah itu kabur dari tempat tersebut hingga sampai kejakarta. Di jakarta Solikhin kecil bingung harus berbuat apa, karena tidak ada sanak famili atau teman yang bisa dihubungi, dalam kebingungan dan kelaparan Solikhin kecil bertemu dengan orang baik, hingga setelah bercerita lalu di ajak bekerja sebagai Cleaning Service di sebuah perusahaan di Jakarta.
Sambil mengenang masa lalunya Solikhin kembali melanjutkan bercerita, ” Saya tidak lama bekerja dijakarta, dan saya kembali pulang, tapi waktu itu saya tidak pulang kerumah tapi ketempat saya berobat, waktu itu saya belum bisa menerima keadaan, saya tetap masih ingin bersekolah,” Kenangnya.
Saya bekerja serabutan untuk menghidupi kehidupan saya, saya pernah berjualan es yang dipikul, hingga memanggul kayu untuk saya bertahan hidup. Pada saat itu kadang suka sedih dan menangis, kapan penderitaan saya akan ber’akhir, dan saya selalu berdoa memohon kepada Tuhan agar di mudahkan jalan hidup saya, hingga bertahun tahun akhinya saya di usia 25 tahun menikah,” kenang Solikhin sambil menyeka airmatanya.
Setelah menikah dengan Mastonah perempuan dari desa Bandungrejo tetangga desa sendang kecamatan Kalinyamatan, Solikhin beranikan diri untuk meminjam uang Rp. 300 ribu, kepada kakaknya untuk memulai usaha di konveksi.
Dengan bermodalkan uang tersebut solikhin berusaha keras agar bisa sukses dan tidak kerja serabutan seperti dahulu sebelum menikah, bertahun tahun bergerak di konveksi akhirnya solikhin mendapatkan hasil dan kesuksesannya luar biasa, selain membangun rumah megah, Solikhin juga membuat jaringan jaringan yang membuat usahanya semakin besar dan membangun gedung sarana prasarana olahraga, untuk disewakan.
Perjalanan usaha Solikhin terus meningkat, hingga suatu hari dalam perjalanan ke kota Bandung untuk mengambil bahan konveksi, tepatnya diLego bandung Solikhin kecelakaan luarbiasa hingga kendaraanya hancur dan Solikhin mengalami koma dan mati suri. Akibat benturan dikepalanya Solikhin mendapat 18 jahitan, dan mengalami koma panjang.
“Jika ingat kejadian itu saya sangat trauma sekali, teman dekat saya meninggal ditempat, supir saya hingga usus nya keluar akibat benturan disetirnya. Saya satu tahun benar benar tidak bisa bergerak, Hanya kekuatan do’a dan kekuatan pengorbanan keluarga dan bakti istri saya yang luar biasa dan setia kepada saya, dalam membantu pengobatan saya, kadang membuat saya selalu menangis, ” Ujarnya sambil terisak sedih.
“Ketika saya dalam sakit yang benar benar hancur dan tidak pernah saya bayangkan saya bisa panjang umur dan kumpul kembali bersama keluarga, Saya selalu memohon dan meminta kepada Tuhan yang maha kuasa dan berjanji jika ada kesempatan panjang umur, saya akan berbuat baik dan berguna untuk orang lain, ” Terang Solikhin enang mengucapkannya.
“Saya bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan kepada saya, karena dahulu bagaimana saya kelaparan dan jatuh bangun dalam kehidupan, dan saya bukan dari orang biasanya yang berpendidikan tinggi, saya hanya tamat SD tapi mampu membuat keluarga besar saya bangga kepada saya, apalagi saya pernah mati walaupun sebentar jadi saya akan berbuat baik, di akhir usia saya, dan mudah mudahan kisah saya menjadi Insfirasi buat pembaca dan dapat di ambil hikmahnya “Pungkas solikhin sambil tersenyum bahagia.
Desa Sendang kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara dikenal dengan desa industri tekstil, jika kita memasuki wilayah desa Sendang akan terlihat di pintu gerbang ucapan selamat datang di desa kawasan konveksi, yang akan terlihat desa penuh kreatifitas dan ke arifan lokal budaya desa. (Once)