uklik.net – SOLO – Tabligh Akbar warga Muhammadiyah Surakarta diisi dengan ceramah oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti. Kegiatan dalam rangka Milad Muhammadiyah ke 112 dan Ulang Tahun PKU Muhammadiyah Surakarta, digabung dengan acara Hari Bermuhamadiyah yang rutin digelar setiap bulan.
Ribuan warga Muhammadiyah dan masyarakat non Muhammadiyah, tampak memenuhi halaman Parkir Timur PKU Muhammadiyah Surakarta, Minggu 8 Desember 2024.
Ceramah Abdul Mu’ti berisi tentang bagaimana mewujudkan kemakmuran. Hal itu terkait dengan tema Milad Muhammadiyah ke 112 yaitu “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua” sebuah kalimat yang mencerminkan komitmen Muhammadiyah.
Dalam uraiannya, Mu’ti yang juga Sekum PP Muhammadiyah itu menjelaskan , Makmur itu pengertiannya ada Tiga, yang pertama Makmur itu artinya ramai. Kenapa ramai ? ya karena jumlah orangnya banyak. Karena itu , memurut Abdul Mu’ti , supaya tidak gagal , saya usul , kalau Masjid ramai tapi lebih bagus semuanya tertampung . Makanya seperti di Madinah itu kan ada masjid utama kan yang kita di situ nanti yang di luar-luar itu kan dipasangi payung-payung.
karena itu, maka Makmur itu ukuran pertamanya adalah banyak. Jumlah penduduk yang banyak suatu negara itu akan menjadi negara yang makmur. Kalau penduduknya banyak, menjadi negara yang kuat , kalau penduduknya banyak tetapi dia bisa Makmur . Kalau ekonominya Sejahtera pasar-pasarnya niku sing penting iku kadang ke pasar untuk jual beli transaksi ekonomi itu berjalan itu namanya Makmur. Nek pasar sepi nyenyet. Nah niku mboten Makmur , nah kemudian yang ketiga Makmur itu kalau jumlahnya banyak ekonominya bergerak dan orang ke mana-mana aman , ke mana-mana aman.
“Nggak ada cerita negara yang penuh konflik congkrah terus tukaran, terus Makmur itu mboten enten,” imbuh Mu’ti dalam bahasa Jawa. Untuk Makmur kita itu harus bersatu rukun dan alhamdulillah bangsa Indonesia ini hidup rukun hidup damai, kemudian berdaulat. Hal ini yang Pak Prabowo berkali-kali mengatakan berdaulat karena apa kita punya banyak keadaan alam tapi yang mengelola ternyata belum sepenuhnya dikelola oleh bangsa kita .
” Pak presiden mengatakan banyak kekayaan alam kita ini dibawa kabur ke luar negeri. Oleh karena itu , Prabowo mengatakan kembalikan semua itu ke Indonesia istilahnya kata Pak Bambang ( Mantan Rektor UMS , yang hadir diacara itu ) itu hilirisasi. Kita olah sendiri, kita gunakan sendiri,” tandas Mu’ti .
Adil itu tidak berarti semuanya harus sama , tapi semua orang harus mendapatkan haknya , itu adil semua orang harus mendapatkan haknya itu adil namanya. Hak mendapatkan pendidikan itu adil kalau ada orang yang tidak bisa sekolah karena ndak punya uang itu namanya tidak adil. Karena kalau nggak bisa sekolah karena keadaan fisiknya itu namanya ndak adil kalau masih ada diskriminasi termasuk diskriminasi dalam pendidikan. ” Itu yang menjadi tugas saya, itu berarti saya belum menegakkan keadilan dalam dunia pendidikan,” ujar Abdul Mu’ti.
Beberapa tokoh hadir dalam kegiatan itu , seperti Respati Ardi, Rektor UMS Sofyan Anif, Anwar Sholeh dan para pengurus Muhammadiyah Surakarta.
Salah satu politikus senior Muhammadiyah Solo, Umar Hasyim menyebut pidato Abdul Mu’ti sangat mengena dan tepat sesuai dengan kerja Muhammadiyah. Selama ini kerja dakwah sosial Muhammadiyah sangat bermanfaat bagi warga Indonesia. Dibidang Pendidikan, Sosial dan Kesehatan , Muhammadiyah adalah pioner dan sudah terbukti. ” Maka apa yang dikatakan Mas Mu’ti itu tadi sangat perlu diapresiasi,” kata Umar Hasyim, yang sempat dirangkul Mu’ti sebelum meninggalkan lokasi.
Sekitar pukul 08.30 wib , Menteri Abdul Mu’ti mengakhiri ceramahnya, dan sempat melakukan doorstop wawancara dengan para wartawan, sebelum meninggalkan acara. (( Tim Jurnalis uklik.net – SAFRUDIN ))