uklik.net – Mengunjungi Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini yang akrab disapa Mensos Risma, telah mendarat di Bandara Fransiscus Xaverius Seda, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pagi ini. Mensos dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Perjalanan ini merupakan kunjungan Mensos Risma yang kedua kali di kawasan Indonesia Timur yang kini tengah dilanda bencana banjir bandang dan longsor. Sebelumnya, pada hari Senin dan Selasa lalu, Mensos Risma menemui dan menyapa penyintas bencana di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan NTT.
Amukan Siklon Seroja mengakibatkan banjir dan longsor di kedua wilayah tersebut sehinga menimbulkan dampak dan kerusakan yang serius di dalam kehidupan masyarakat.
“Kunjungan kali ini, saya ingin memastikan kebutuhan warga yang belum tersentuh bantuan agar terpenuhi. Saya juga mengajak masyarakat dan dunia usaha, untuk turut serta membantu warga terdampak bencana,” tutur Mensos Risma saat mendarat di Bandara Fransiskus Xaverius Seda, NTT, Kamis (8/4/2021).
Dalam kunjungan ini, Mensos Risma menempuh sejumlah titik untuk memastikan masyarakat dapat menerima bantuan. Mensos akan kembali ke Pulau Adonara kemudian melanjutkan perjalanan ke Pulau Alor dan Sumba Timur.
Dari kunjungannya pada hari Senin dan Selasa lalu, Mensos Risma mencatat kesiapan SDM Kemensos seperti, Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang sudah cukup baik. Akan tetapi, dikarenakan keterbatasan peralatan maka, makanan yang disiapkan untuk pengungsi tidak bervariasi dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk disiapkan.
“Keterbatasan ini karena di sana tidak ada kompor gas. Jadinya, ya masaknya agak lama. Kita akan bawa kompor gas nanti. Selain itu, kering tempe, orek tempe dan obat-obatan, nanti juga akan dibawa. Kami juga sedang mengusahakan alat berat,” ungkapnya.
Mensos Risma memaklumi, adanya harapan agar bantuan lekas sampai, pada prinsipnya, bantuan dari Kemensos sudah siap disalurkan. Hanya saja, faktor bencana membuat akses transportasi terkendala cuaca. Akses jalan yang terputus, turut menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam penyaluran bantuan di lokasi bencana.
“Semisalnya, kemarin bantuan dari Maumere. Mau menyeberang ke Odonara. Tapi, karena cuacanya ngga bagus, ya ngga bisa. Namun, untuk saya kemarin, saya paksakan,” imbuhnya.
Akhirnya, bantuan dari Kemensos diterbangkan ke lokasi bencana dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI. “Ini bantuan dari Bapak Panglima TNI. Bentuk sinergitas antar instansi,” ucap Mensos Risma.
Mengutip keterangan resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dikatakan, menurut data per Rabu (7/4/2021) pukul 14.00 disebutkan, warga yang meninggal dunia 124 orang, sebanyak 74 orang hilang, 129 orang luka-luka dan 4.465 orang terdampak. Kemudian sebanyak 688 rumah rusak berat, 272 unit rusak sedang dan 154 unit rusak ringan. Lalu sebanyak 1.962 rumah terdampak, fasilitas umum sebanyak 87 unit, dan 24 fasilitas umum rusak berat.
Baik di NTB maupun di NTT, Mensos Risma memastikan penyintas bencana tercukupi kebutuhan dasarnya. Untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan meringkan beban para penyintas bencana di NTB, Kemensos RI mengirimkan bantuan logistik berupa permakanan, perlengkapan keluarga, peralatan evakuasi, serta peralatan sandang dengan total bantuan senilai Rp 1.254.302.685,00.
Adapun untuk penyintas bencana di NTT, Kemensos RI telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 2.704.056.695,00 dengan perincian baantuan logistik tanggap darurat (buffer stock) sebesar Rp 672.056.695,00 logistik tanggap darurat (belanja langsung) sebesar Rp 672.000.000,00 santunan ahli waris untuk 83 Jiwa sebesar Rp 1.245.000.000,00 dan santunan korban luka berat sebanyak 23 jiwa dengan nilai bantuan sebesar Rp 115.000.000,00.
SUMBER : BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT KEMENTERIAN SOSIAL RI