uklik.net – Presiden Jokowi dikabarkan memiliki pesawat kepresidenan baru. Pesawat tersebut bertipe Boeing 777-300 ER.
Menanggapi kabar tersebut, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono, menegaskan tidak ada pembelian pesawat kepresidenan baru. Itu merupakan pesawat yang disewa dari Garuda Indonesia.
“Pokoknya enggak ada pembelian pesawat baru Presiden,” kata Heru di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/2).
Untuk detail pesawat mengenai pesawat tersebut, Heru menyarankan agar menanyakannya langsung pada pihak Garuda Indonesia, “tanya ke Garuda saja,” imbuhnya.
Sebelumnya, di dunia maya telah beredar foto pesawat baru kepresidenan Republik Indonesia. kumparan pun melakukan penelusuran. Pesawat yang memiliki logo Garuda Indonesia pada bagian ekor itu, sedang berada di sebuah hanggar dan menjalani proses pengecatan.
Ada logo dan tulisan ‘Republik Indonesia’ di badan pesawat. Dilihat dari ukuran dan jenis pesawat yang dimiliki Garuda Indonesia, itu mirip dengan pesawat Boeing 777-300 ER.
Sumber kumparan yang mengetahui foto tersebut, membenarkan bila Boeing 777 Garuda Indonesia dalam gambar itu akan digunakan untuk pesawat kepresidenan Indonesia. Boeing 777 Garuda Indonesia tersebut akan disewa oleh pihak istana untuk pesawat kepresidenan.
Mengenai informasi ini, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno.
Membandingkan Pesawat Kepresidenan Boeing 737-800 BBJ Era SBY dengan Boeing 777-300 ER Presiden Jokowi akan memiliki pesawat kepresidenan baru.
Pesawat dengan tipe Boeing 777-300 ER itu akan disewa dari Garuda Indonesia. Kehadiran Boeing 777 tersebut akan menambah dan melengkapi jumlah pesawat kepresidenan. Selama ini, Presiden Jokowi menggunakan pesawat kepresidenan jenis Boeing Business Jet (BBJ) 2 yang berasal dari tipe 737-800. Pesawat BBJ 2 itu dipesan tahun 2011, namun baru digunakan sebagai pesawat kepresidenan Indonesia mulai tahun 2014 atau tahun terakhir era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Lantas apa perbedaan kedua pesawat buatan Boeing itu?
Tenaga Ahli Pengembangan Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PT DI), Andi Alisjahbana menjelaskan, kedua pesawat tersebut sama-sama memiliki 2 unit mesin jet. Cuma, Boeing 777 merupakan pesawat berbadan lebar (wide body) dan BBJ tipe 737 berbadan kecil (narrow body). Secara kecepatan, keduanya tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
“Kalau efisiensi waktu mungkin tidak beda jauh karena 777 hanya sedikit lebih cepat dari 737, yakni Mach 0,9 (777) vs Mach 0,88 (737),” kata Andi kepada kumparan, Kamis (27/2).
Bila menggunakan perbandingan kapasitas bahan bakar, Boeing 777 memiliki keunggulan daripada Boeing 737 untuk jarak tempuh. Dengan spesifikasi standar, Boeing 737 bisa melakukan terbang non-stop 6-7 jam, sedangkan Boeing 777 bisa terbang non-stop 13 jam.
“BBJ itu dibuat dari 737 standar lalu hampir seluruh ruang bagasi dibawah lantai dipasang tangki bahan bakar ekstra sehingga pesawat bisa terbang sekitar 12 jam,” sebutnya.
Terkait konsumsi bahan bakar, pesawat berbadan lebar 777 jauh jauh lebih boros. Namun, hal tersebut terkompensasi dengan jumlah penumpang yang bisa dibawa. Kapasitas 737-800 sekitar 170 penumpang, sedangkan 777 bisa membawa 350 penumpang.
“(Boeing) 777 jelas lebih boros per jam terbang banding 737 tapi karena bawa jumlah penumpang lebih banyak maka biaya terbang per jam per penumpang lebih murah dari 737,” terangnya. (Red – Prasetyo/Stev)