uklik.net – JOGYA – Masjid gedhe Kauman Jogja, memiliki beberapa ruangan masjid induk dengan satu ruangan utama. Di ruangan utama Masjid terdapat ruangan khusus sembahyang Sultan.
Maksura adalah ruang khusus tempat salat raja pada sebuah masjid. Ruang ini biasanya merupakan kelengkapan dari masjid kerajaan, terletak di ruang utama. Keberadaan maksura antara lain dimaksudkan untuk menjaga keamanan penguasa apabila berkenan hadir untuk melakukan salat.
Keberadaan maqsūrah hanya terbatas pada masjid-masjid kerajaan di Jawa antara lain pada Masjid Agung Demak, Masjid Agung Yogyakarta dan Masjid Pakualaman.
Di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, maksura berbentuk seperti sangkar persegi yang terbuat dari kayu. Pada dinding samping terdapat tempat meletakkan tombak. Di Masjid Agung Kraton Surakarta, dulu ruang tersebut diberi atap limas. Namun sayang kini sudah tak ada lagi, entah dipindah kemana. Baik di Yogyakarta maupun Surakarta, maksura terletak di dalam ruang utama, berada di sudut kiri depan, atau di sebelah kiri mihrab. Selain di kedua masjid tersebut, maksura juga terdapat di Masjid Puro Pakualaman, Yogyakarta, dan Masjid Nur Sulaiman, Banyumas.
Melihat dari dekat masjid Gedhe yang memiliki luas kurang lebih 16.000 meter persegi terdiri dari 2 pangongan, pengulon, dan makam. Terdapat juga kantor sekretariat, dewan takmir, dan kantor agama. Semua tempat ini terdapat dalam satu kawasan yang sama yaitu, di sekitar masjid.
Masjid Gedhe Kauman memiliki arsitektur yang khas dan sangat kental akan budaya Jawa. Dengan atap yang bersusun tiga terbuat dari kayu asli yang diukir, membuat tampilan dari masjid terlihat lebih megah dan menawan. Gaya arsitektur seperti ini juga dapat menggambarkan kebesaran dari keraton Jogja. Susunan dari tiga atap tersebut memiliki sebuah arti atau makna yaitu tasawuf, syariat, tarekat, dan marifat.
Demikianlah , sedikit info bila kita akan traveling ke Jogjakarta, sempatkanlah waktu mampir ke Masjid Gedhe Kauman yang unik dan bersejarah ini. ( Tim Jurnalis uklik.net – Safrudin )