BOYOLALI – UKLIK.NET – Sejumkah warga di Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa tengah, mendatangi, kantor desa setempat untuk mempertanyakan dugaan penyerobotan lahan desa oleh Proyek Kereta Api Bandara International Adi Soemarmo ( BIAS ) , yang di pakai untuk jalan inspeksi.
Sekitar pukul 13.00 Wib Senin 27 September 2021 sejumlah warga Dukuh Jebol, Donohudan, Ngemplak Boyolali terlihat memasuki ruang pertemuan kantor desa Donohudan.
Mereka diterima Kepala Desa Rohmadi. Setelah beberapa saat acara ” Ngudho Roso ” dimulai, satu persatu warga menyampaikan keluhannya. Sayangnya saat akan di ambil videonya oleh wartawan yang juga hadir untuk meliput, Kades Rohmadi melarang dengan alasan yang tidak jelas.
Setelah sekitar 1 jam pertemuan berakhir. Menurut koordinator aksi Pandri, warga datang untuk mempertanyakan dugaan penyerobotan jalan desa oleh PT KAI yang dipakai untuk jalan inspeksi kereta , Kereta Api Bandara International Adi Soemarmo ( BIAS ).
Dalam peraturan pemerintah yang di ketahuinya, seharusnya memang ada jalan inspeksi di kanan kiri jalur sepanjang kereta bandara selebar masing masing 6 meter. Kalau mengacu dari peraturan tersebut jelas tidak adanya jalan inspeksi. Bahkan pandri mengaku pernah bertanya kepada pihak kereta api terkait itu, tetapi ia mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan.
Karena itulah, merasa di rugikan atas proyek kereta bandara Adi Sumarmo tersebut, mereka mendatangi Kantor desa, agar nantinya bisa memfasilitasi pertemuan dengan pihak Kereta Api Bandara International Adi Soemarmo ( BIAS ) sehingga ada kejelasan.
Berikut pernyataan Pandri , kepada wartawan seusai pertemuan. ” Warga menyampaikan aspirasi ke Kades. Untuk ngurusi jalan warga yang terindikasi , dipakai oleh Proyek Kereta Api Bandara , untuk jalan inspeksi. Ini khan jalan warga , jadi kita keberatan , maka kita minta kepada bapak kita , Pemerintah Desa Donohudan , untuk ngurusi itu. Agar ada jalan inspeksi sendiri , dan ada jalan warga sendiri.
Kemarin ditanyakan kepada Proyek Kereta Api Bandara , jawabannya dobel. Ada orang Proyek Kereta Api bahwa ini adalah jalan inspeksi atau jalan pengamanan. Nah ketika ditantang , mereka mengatakan ini jalan warga. Ketika ini jalan warga , lha jalan ispeksinya kemana ? Berarti mereka membohongi Pak Jokowi , membohongi presiden dalam proyek kereta api bandara ini.
Mereka bersikeras , bahwa jalan samping kereta api atau jalan inspeksi itu harus ada. Dulu kita sudah minta , itu tidak perlu , dijawab bahwa itu wajis karena aturan undang-undang. Ternyata disamping rumah itu belum ada , mereka makan jalan warga. Hal itu kita sampaikan kepala desa , untuk diproses ditindak lanjuti oleh pemerintah desa Donohudan,”.
Sementara itu , selain dugaan penyerobotan lahan jalan desa, warga juga merasa di rugikan dengan adanya patok PT Kereta Api Bandara International Adi Soemarmo ( BIAS ) yang di tanam di sawah mereka.
Pengacara warga Slamet Riyadi, yang mendampingi warga dalam pertemuan itu, juga berharap ada penjelasan dr PT KAI terkait itu, sebab sudah membuat petani resah bertahun tahun.
Sementara itu kepala desa Donohudan mengaku, setelah mempejari detil dari permasalahan warga, akan menyampaikan hal tersebut kepada PT KAI selaku operator Kereta Api Bandara International Adi Soemarmo ( BIAS ). ( Tim Jurnalis UKLIK.NET – Sholahudin SP )