uklik.net – Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia, PDAM Tirta Asasta kota Depok melaksanakan kegiatan dengan mengangkat tema merawat lingkungan dengan tajuk “Merawat Ciliwung Bareng-Bareng”.
Kegiatan yang dilaksanakan PDAM Tirta Asasta Kota Depok bekerjasama dengan Yayasan Sahabat Ciliwung ini selain menggelar lomba bebersih Ciliwung dan arung jeram, turut pula dilaksanakan program pembuatan lubang biopori.
Dihadiri langsung Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono, Direktur Utama PDAM Tirta Asasta, M Olik Abdul Holik dan juga kepala dinas perumahan dan permukiman kota Depok Dudi Miraz Imaduddin, dalam kegiatan ini dilakukan 200 pembuatan lubang biopori dimana hal ini juga menjadi bentuk dukungan dalam program Pemerintah Kota Depok yakni “membuat 100.000 lubang biopori”
Meskipun kondisi saat ini masih dalam masa pandemic COVID-19, penyelenggaraan kegiatan telah dilakukan dengan penyesuaian kapasitas. Selain pengurangan kapasitas, penggunaan masker dan protokol kesehatan tetap diterapkan untuk menjaga dan menekan angka penyebaran COVID-19 di Indonesia dan Kota Depok khususnya.
Imam Budi Hartono dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada PDAM kota Depok dan Yayasan Sahabat Ciliwung yang telah memprakarsai kegiatan bebersih Ciliwung ini.
“Saya berharap kegiatan positif ini dapat menjadi suatu hal yang berkelanjutan dan menjadi contoh bagi masyarakat untuk menimbulkan kesadaran diri untuk merawat lingkungan khususnya Sungai Ciliwung ini,” ucapnya.
Direktur PDAM Tirta Asasta, M. Olik Abdul Holik mengingatkan, air adalah komponen utama adanya kehidupan di muka bumi. Untuk itu dirinya meminta semua pihak bisa meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap air dengan tidak berlaku semena-mena terhadap air dimanapun adanya.
Dirinya mengambil contoh, tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah atau berlaku boros dalam penggunaan air terutama air bersih.
Ditambahkan Olik, peringatan Hari Air Sedunia mengingatkan kepada kita semua untuk arif dan bijaksana dalam Manella ekosistem untuk mensejahterakan manusia dan bukan malah menimbulkan petaka, seperti banjir, longsor, dan lain sebagainya.
“Mari bersama-sama wujudkan masyarakat sehat melalui akses aman air minum dan sanitasi yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia,” sebutnya.
Untuk diketahui, Hari Air Sedunia (World Water Day) adalah hari yang diperingati atau dirayakan sebagai usaha untuk menarik perhatian publik masyarakat sedunia (internasional) mengenai pentingnya air bersih bagi kehidupan, dan merupakan usaha penyadaran untuk melindungi sumber daya air bersih secara berkelanjutan.
Ini adalah hari untuk membuat perbedaan bagi anggota populasi global yang mengalami masalah terkait air, dan merupakan hari untuk mempersiapkan bagaimana kita mengelola air di masa depan secara bijak.
Inisiatif memperingati Hari Air Sedunia diumumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Sidang tersebut direspon Majelis Umum PBB melalui Resolusi Nomor 147/1993 dengan menetapkan 22 Maret 1993 sebagai perayaan pertama kali Hari Air Sedunia.
Maka sejak tahun 1993 masyarakat internasional terutama negara-negara anggota PBB setiap tanggal 22 Maret memperingatinya sebagai Hari Air Sedunia dengan berbagai tema.
Setiap tahun, tema Hari Air Dunia selalu berganti. Untuk itu ditunjuk badan PBB yang berkompeten sebagai koordinator sesuai dengan tema pada tahun tersebut. Pada tahun 2021, temanya adalah Valuing Water atau menghargai air.