uklik.net – Bupati Kusdinar Yuni mencurahkan perasaannya saat meresmikan Jembatan Butuh pada Senin 7 Januari 2025 pukul 10.30 wib.
Yuni mengaku disumpahserapahi oleh beberapa politikus di Sragen , bahwa pembangunan Jembatan Butuh tidak akan mungkin selesai.
” Namun Alhamdulillah, kemarin saya sempat berdoa di Raudhah saat umroh , agar Jembatan ini bisa selesai dan bermanfaat bagi warga,” tandas Yuni , saat berpidato sebelum menandatangani prasasti peresmian.
Hadir juga , Bupati sepuh Untung Wiyono, yang mengaku lega bisa melihat peresmian ini. Menurut Untung Wiyono, saat dirinya menjadi Bupati sudah banyak membangun jembatan baik besar maupun kecil. Jembatan di sungai Bengawan Solo yang dibangun Untung antara lain ada Gawan.
Dalam catatan memoar Mantan Gubernur Jateng Mardiyanto, Bupati Untung Wiyono yang menjabat dari 2001 hingga 2010 , penuh dengan inovasi-inovasi.
Pembangunan jembatan Butuh , yang menghubungkan Desa Pilang Kecamatan Masaran dengan Desa Gedongan Kecamatan Plupuh ini diharapkan dapat menambah akses wilayah yang dibatasi oleh sungai Bengawan Solo. Serta dapat meningkatkan kegiatan sosial ekonomi masyarakat , yang membutuhkan jaringan infrastruktur transportasi.
Dalam laporannya, Kepala DPU Kabupaten Sragen, Albert Pramono menjelaskan , bangunan bawah yang meliputi dua buah bangunan Aboutmen dan 2 buah pilar beton bertulang dengan pondasi tiang pancang. Sedangkan bangunan atas, menggunakan tiga Bentang bangunan rangka baja tipe B 50 masing-masing dengan panjang 50 m dan lebar 7,2 m, sedangkan di ujung jembatan juga dibuatkan jalan terdekat di sisi Kecamatan Masaran dan Sisi Kecamatan Plupuh
Dikatakan Albert Pramono, konstruksi jembatan tipe B ini memiliki lebar layanan 6 M 2 dan lebar 50 m dengan desain kemampuan beban Ultimate sebesar 50 ton.
Pembangunan tahap 1 dilaksanakan pada tahun 2019 , meliputi pekerjaan pembangunan 2 buah aboutmen termasuk juga kegiatan pembebasan tanah yang digunakan pada saat pembangunan. Kemudian 3 unit rangka baja jembatan tipe B50 yang dipasang pada jembatan ini , merupakan hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum kepada pemerintah Kabupaten Sragen yang diterima pada tahun 2024 senilai 12 miliar.
Kemudian pembangunan tahap 2 dilaksanakan di tahun 2024 ini dengan nilai kontrak 14,4 miliar yang dilaksanakan oleh penyedia jasa CV Kurnia Jaya dan diawasi oleh konsultan pengawas CV karbon karya konsultan. Yaitu meliputi pekerjaan dua buah pilar pemasangan rangka baja, pengecoran lantai jembatan, pengaspalan pembangunan jalur terdekat, serta bangunan pelengkap lainnya. Selanjutnya pada tahun 2025 ini direncanakan untuk pekerjaan penyempurnaan fungsi jembatan , ini meliputi pengecatan kembali rangka baja dan perbaikan Jalan akses menuju Jembatan dari ruas Gedongan.
Diharap dengan adanya pembangunan ini dapat meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat di kecamatan Masaran dan Kecamatan Plupuh terhubung, termasuk memperlancar akses alokasi wisata religi makam Jaka Tingkir. (( Tim Jurnalis uklik.net – SAFRUDIN ))