uklik.net – Sragen – Sejumlah Komisioner dan beberapa staf di Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Sragen memberikan testomoninya dalam sebuah buku. Mereka bertutur banyak hal tentang dinamika Pemilu 2019 yang disebut banyak menguras energi. Secara nasionalnya saja, lebih dari 550 petugas KPPS yang meninggal hingga membuat Pemilu 2019 sangat fenomenal.
Banyak jalan untuk menuturkan kisah hidup sesorang, salah satunya dengan menuturkan dalam sebuah karya tulis. Terkait hal itu, sejumlah komisioner dan staf di Kantor Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Sragen, mengambil inisiatif untuk menerbitkan buku tentang testimoni mereka tentang tugas dan pengalamannya saat Pemilu 2019 lalu.
Bertempat di Kantor Bawaslu Kabupaten Sragen , yang berada di Jalan Teuku Umar 20 Kroyo Karangmalang Sragen, dihadapan sejumlah awak media, buku berjudul ” Menuju Pemilu Yang Bersih dan Bermartabat” dengan sub judul ” Jejak Langkah Pengawasan Pemilu 2019 di Bumi Sukowati ” dilaunching secara umum.
Ketua Bawaslu Kabupaten Sragen Dwi Budhi Praseya , berharap buku ini bisa menjadi refrensi atas tugas tugas yang mereka lakukan. Meski secara spesifik tidak ada petunjuk teknis dari Bawaslu Pusat, terkait penerbitan testimoni seperti ini , namun Budhi berharap agar masyarakat mengetahui hasil hasil kinerja.
” Tujuan kita , agar masyarakat bisa mengerti bahwa , Bawaslu menuangkan cerita tugas tugasnya dalam sebuah buku. Jadi , hari ini launching buku dan buletin atas inisiatif kita , yang dikemas dalam bahasa yang gampang dan mudah diterima masyarakat,” Jelas Ketua Bawaslu Dwi Budhi Prasetya , kepada uklik.net disela sela acara di kantor Bawaslu Kabupaten Sragen, Selasa(4/2/2020).
Sementara itu pujian datang dari awak media di Sragen terkait penulisan ini. Basuni Hariwoto , wartawan Suara Merdeka yang bertugas di Sragen , memuji inisiatif literasi ini. Namun Basuni juga melihat kekurangan dari buku ini , karena minim sekali foto untuk menggambarkan kejadian yang riil. ” Kalau saja ada foto fotonya , pasti lebih menarik lagi,’ ujar Basuni , lulusan Fisipol UGM yang telah malang melintang menjadi wartawan di berbagai daerah di Jawa Tengah.
Dalam daftar buku yang dicetak oleh penerbit paris dari Kudus ini , tercatat beberapa judul yang menarik. Salah satu komisioner Bawaslu Sragen Widodo memberi judul ‘ Menang Tanpa Ngasorake ” , sebvuah negosiasi penyelesaian masalah secara terhormat. Dwi Budhi Prasetya sendiri , menulis dengan judul ” Bendera Setengah Jembatan ” sebuah tulisan yang menggambarkan kejadian pemasangan bendera parpol yang berukuran setengah jembatan yang ada di perbatasan kalijambe Sragen dengan Gondangrejo Karanganyar.
Penulis lain dalam buku ini antara lain , Edy Suprapto yang sudah lama dikenal sebagai wartawan sebelum menjadi komisioner KPU maupun Bawaslu. Yang lain , Aliya Mulyati , Khoirul Huda , Satriya Fahrudin Syah , Raras Mulatsih , Marfuah Sholiah , Indah Safitri dan Nurrochim. Serta satu lagi tulisan berjudul Wanita Tangguh Dari Tanon , yang ditulis Brian Hafidz Adnan dan Fadhila Aulia Adnan , bercerita perjuangan seorang petugas Pengawas TPS , bernama Nita Safitri , yang harus kehilangan janin yang dikandungnya saat bertugas akibat keguguran.
Langkah yang dilakukan Bawaslu Sragen dengan menuliskan kisah tugas mereka , bisa menjadi inspirasi bagi daerah lainnya , untuk menulis dan menyebar luaskan cerita – ide dan fikirannya , bagi pengembangan penyelenggara Pemilu dimasa yang akan datang. ( Saf )