uklik.net – Menyadari pentingnya kebersamaan berbagai elemen masyarakat untuk bersatu dan saling dukung dalam pembangunan Kota Depok ke depan, politisi senior Gerindra, Turiman, berinisiatif membangun komunikasi dengan mengundang berbuka puasa bersama.
Sekitar 400 pengurus dan anggota Ormas, LSM , Organisasi wartawan serta aktifis menghadiri acara buka puasa bersama H Turiman , di Balai Rakyat Sukmajaya, Minggu ( 23/3/25 ). Tampak di antaranya perwakilan FORKABI, BPPKB, LIRA, PWI, Arema, LSM Gerakan Lokomotif Pembangunan (Gelombang) Kota Depok, Gerakan Depok Bersatu (GEDOR ) dan banyak lagi, mereka mengapresiasi undangan Turiman untuk berkumpul .
Beberapa ormas dan LSM Awalnya ragu. Seperti yang diakui Cahyo Budiman dari Gelombang, misalnya.
” Awalnya kami ragu saat diundang, mengingat di saat Pilkada kita beda pandangan dan ada kekhawatiran kedatangan kami akan dipermasalahkan kelompok lain. Tapi beliau meyakinkan bahwa ini adalah upaya menepis perbedaan dan membangun persatuan untuk membangun Depok ke depan. Kami pun menyadari dengan memperkokoh hubungan antar elemen masyarakat akan lebih baik. Toh sejak awal tak pernah ada permusuhan yang ada hanya perbedaan pandangan dan itu wajar dalam dunia politik. Jadi saya sangat mengapresiasi inisiatif Turiman merangkul kita semua,” ujarnya.
Menurut Turiman yang juga anggota DPRD Kota Depok ini, upayanya menyatukan sekian banyak organisasi tersebut selain menjalin silaturahmi juga mengajak mereka kembali bersatu, bersama membangun kota Depok.
” Yang pertama momennya memang momen bulan Ramadhan kita ingin mengadakan silaturahmi dan buka puasa bersama. Yang kedua, saya merasa saat ini masih ada kelompok -kelompok yang merasa atau berprasangka ada kubu 02, 01 seperti itu. Padahal Pilkada sudah selesai dan kita sama-sama tinggal di Depok, warga Depok, aktifis wartawan dan LSM Kota Depok ayo jangan terpecah-pecah 01 atau 02 . Kedepannya kita songsong bagaimana membuat Depok lebih maju,” ujar Turiman.
Lebih lanjut ia mengungkapkan kalau kegiatan ini dianggap safari politik, bisa juga tapi dengan niatan melebur perbedaan siapa pun yang didukung di masa lalu, mempersatukan semuanya .
” Sengaja kita angkat tema Bersama Depok Maju, Kita Kawal, Kritisi dan Cari Solusi. Lewat tema tersebut jelas kita kawal pemerintahan yang baru, Supian Suri sebagai walikota Depok yang baru 2025-2030, kita kawal segala kebijakannya dan kita support ,” tambahnya.
Turiman mengakui, upaya ini merupakan dukungan Gerindra terhadap pemerintahan baru lantaran Supian Suri merupakan kader Gerindra, tentunya akan mereka kawal segala kebijakannya dan pemenuhan janji politiknya kedepan. Dukungan yang di harapkan dari elemen masyarakat pun tak muluk -muluk, sesuai dengan peran masing -masing di masyarakat .
” Tentunya dukungan tersebut tidak lepas dari tupoksi kita entah sebagai Ormas/ LSM, wartawan .Begitu juga saya sebagai anggota legislatif yang salah satu tugasnya pengawasan, yok sama-sama kita awasi kalau memang ada hal-hal atau kebijakan yang dianggap kurang berpihak pada masyarakat ya kita kritisi. Kalau ada kebuntuan atau anggapan negatif ya kita cari solusinya, bagaimana kebijakan terbaik untuk membangun Depok lebih baik,” paparnya.
Menurut Turiman pemerintahan yang sekarang akan tetap berupaya memprioritaskan kepentingan masyarakat luas. Namun tetap tak melupakan apa yang menjadi visi misi dan janji politik walikota Depok saat kampanye lalu.
” Kalau masalah anggaran kan setiap tahun ada peningkatan APBD dan PAD.
Semua yang merupakan janji-janji politiknya saya yakin sudah ada dalam perhitungan beliau dan anggarannya pun saya yakin bisa terpenuhi,” ujarnya optimis.
Turiman menyadari dengan banyaknya LSM, Ormas dan lainnya tentunya rentan gesekan dan terkadang bisa timbul perbedaan pendapat. Untuk itu ia berharap Depok tetap bisa kondusif dengan komunikasi yang baik.
“Kalo ada hal hal yang kurang berkenan baik dari masyarakat umum atau rekan-rekan LSM atau wartawan ya kita bisa komunikasikan, mungkin kita bisa menjembatani agar komunikasi kita kedepan bisa terjalin dengan baik. Tidak perlu ada tindakan negatif. Permasalahan tidak bisa diselesaikan dengan hujatan atau kemarahan tetapi dengan komunikasi dua arah,” pungkasnya. (d’toro)