uklik.net — Dunia pers nasional berduka atas berpulangnya Atmakusumah Astraatmadja, salah satu tokoh besar dan pejuang gigih kemerdekaan pers di Indonesia. Almarhum yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pers pertama di era reformasi meninggal dunia pada Kamis (2/1/2025). Sosoknya yang penuh dedikasi meninggalkan jejak mendalam di kalangan insan pers dan masyarakat luas.
Ucapan Duka dari Para Tokoh
Menteri Hukum RI, Supratman Andi Atgas, mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas wafatnya Atmakusumah. Menurutnya, almarhum merupakan pejuang sejati yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan kebebasan pers di Indonesia.
“Kita kehilangan tokoh dan pejuang pers. Saya turut berduka atas meninggalnya Bapak Atmakusumah,” ujar Supratman kepada wartawan.
Senada dengan itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry CH Bangun, mengenang almarhum sebagai sosok yang lurus, berintegritas, dan gigih dalam menjaga kemerdekaan pers.
“Pak Atma adalah tokoh yang selalu mengingatkan bahwa organisasi pers, seperti PWI, tidaklah salah. Yang salah adalah perilaku pengurusnya. Beliau selalu tegas dalam menyampaikan kebenaran,” ujar Hendry.
Hendry juga mengenang diskusi di mana Atmakusumah dengan lantang membela PWI yang dikritik tunduk pada pemerintah. Saat itu, almarhum menegaskan bahwa tokoh-tokoh besar pers, seperti Rosihan Anwar dan SK Trimurti, merupakan bagian dari sejarah PWI.
“Pak Atma berkata, ‘Jangan salahkan organisasi, salahkan oknum.’ Pernyataan itu membungkam kritik tak berdasar dan menunjukkan kebijaksanaan beliau,” tambah Hendry.
Suasana Takziah
Pantauan di rumah duka, suasana penuh haru menyelimuti keluarga, kerabat, dan para tetangga yang datang bertakziah. Kursi-kursi terus disiapkan oleh pengurus lingkungan untuk menampung tamu yang silih berganti datang.
Karangan bunga belasungkawa berjejer di depan rumah duka, salah satunya dari Menteri Hukum RI Supratman Andi Atgas, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Ubaidillah, hingga rekan-rekan almarhum di dunia jurnalistik.
Di depan rumah, terpampang informasi rencana pemakaman almarhum. Jenazah akan disemayamkan di rumah duka hingga dimakamkan di TPU Kebon Nanas pada Jumat (3/1) pukul 09.00 WIB.
Warisan untuk Pers Indonesia
Atmakusumah Astraatmadja memiliki perjalanan karier yang panjang dan penuh kontribusi bagi dunia jurnalistik. Sebagai Ketua Dewan Pers periode 2000-2003, ia memimpin lembaga yang baru lahir setelah pengesahan UU Pers Nomor 40 Tahun 1999. Perannya dalam memastikan kebebasan pers tetap terjaga menjadi tonggak penting bagi perkembangan pers di era reformasi.
Karier jurnalistik Atmakusumah dimulai sejak ia bergabung sebagai redaktur Harian Indonesia Raya pada 1968-1974. Ia juga pernah menjadi redaktur kantor berita Antara dan Persbiro Indonesia di Jakarta.
Keahliannya tak hanya di media cetak. Almarhum juga memiliki pengalaman sebagai penyiar di Radio Australia (ABC) di Melbourne, Australia, dan Deutsche Welle di Koeln, Jerman. Ia dikenal luas sebagai komentator yang tajam dalam menganalisis isu domestik dan internasional di Radio Republik Indonesia (RRI).
Kenangan Abadi
Warisan Atmakusumah bukan hanya berupa kebijakan atau karya jurnalistiknya, tetapi juga semangatnya dalam memperjuangkan pers yang bebas, jujur, dan bertanggung jawab. Generasi wartawan masa kini dan mendatang akan terus mengenang kontribusi besar almarhum dalam membangun fondasi pers yang merdeka di Indonesia.
Kepergian Atmakusumah meninggalkan duka mendalam, namun juga semangat yang terus menginspirasi dunia pers. Seperti yang selalu ia perjuangkan, kebebasan pers adalah nafas demokrasi, dan tanggung jawab wartawan adalah menjaga kebenaran itu tetap hidup.
Selamat jalan, Atmakusumah Astraatmadja. Perjuanganmu akan selalu kami kenang. (red)