uklik.net – SURAKARTA – Geliat sepakbola di kawasan eks Karesidenan Surakarta, terus mengalami penurunan seiring minimnya prestasi bond bond sepakbola diwilayah Subosukowonosraten, kecuali Kota Solo yang memiliki Persis Solo. Menyongsong Kompetisi Liga 3 tahun 2020 , Tim PSISra Sragen belum memastikan diri untuk ikut , sementara Persebi Boyolali sudah bersiap dengan pelatih anyar.
Kompetisi Liga 3 tahun 2020 untuk zona provinsi Jawa Tengah akan dimulai pada 26 Juli 2020 mendatang. Pada kompetisi sebelumnya , Persiku Kudus merupakan juara Liga 3 Jawa Tengah musim 2019.
Ajang kompetisi antar daerah di Jawa Tengah ini menjadi saluran untuk para pemain muda untuk mengankat prestasi daerahnya.
Sayangnya , para pengurus bond sepakbola didaerah tak bisa berbuat banyak karena terkendala dana. Hampir seluruh tim sepakbola didaerah hanya mengandalkan kucuran dana dari APBD melalui Komite Olahraga Nasional
Indonesia –nya.
Seperti yang dialami oleh tim PSISra Sragen yang selalu terbelit problem klasik yaitu minimnya dana. Ketua Asosiasi PSSI Kabupaten Sragen Supriyadi belum bias memastikan , apakah tim kebanggaan warga Sragen itu ikut serta dalam Liga 3 mendatang.
Menurut Supriyadi , KONI Sragen menjadikan Liga 3 sebagai prioritas kedua , karena akan focus pada Pekan Olahraga Provinsi tahun 2022 yang akan datang , melalui program Sukowati Emas ( Pro Sukma ).
Sementara itu Persebi Boyolali , sudah mempersiapkan diri untuk Liga 3 dengan memilih pelatih baru Khamid Mulyono menggantikan pelatih lama Achmad Sukisno. Pada Liga 3 sebelumnya , Persebi Boyolali berhasil
lolos hingga babak regional Jawa.
Sedangkan PSIK Klaten yang sebelumnya akan merger dengan Klub Klaten Galuh United , dibatalkan karena Askab PSSI Klaten tidak menyetujuinya. Sementara tim-tim lainnya dari eks Karesidenan Surakarta seperti Perika Karanganyar – Persiwi Wonogiri – Persiharjo Sukoharjo dan Persis Gotong Royong belum menampakkan pergerakannya untuk menyongsong Liga 3 Jawa Tengah.