uklik.net – SRAGEN – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( DLHK ) Provinsi Jawa Tengah menggelar aksi Penanaman Pohon dan mengujungi para penerima bantuan sarana dan prasarana kepada warga di Desa Banyu Urip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen. Aksi ini dipimpin langsung Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Ammy Rita Manalu.
Suasana di Lapangan Dukuh Plosorejo , Desa Banyu Urip , Kecamatan Jenar , Kabupaten Sragen , tampak beda dari hari hari biasanya. Desa yang berada di ujung Kabupaten Sragen yang berbatasan dengan Kabupaten Purwodadi ini biasanya sepi dari aktifitas warga. Desa Banyu Urip yang termasuk Desa Miskin dalam kondisi memprihatinkan terutama saat kemarau panjang.
Kondisi kemiskinan dan lokasi geografis yang berada di perbukitan ini , membuat Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah menjadikan Desa Banyu Urip sebagai Desa Dampingan sesuai dengan program Gubernur Ganjar Pranowo , dengan satu Desa Miskin Satu OPD atau Dinas.
Sebagai Desa Dampingan , Banyu Urip diberi berbagai bantuan sebagai stimulant untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Pelaksana Tugas ( PLT ) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah , Ammy Rita Manalu , saat berada di lokasi aksi penanaman pohon dan pemberian bantuan di Desa Banyu Urip menjelaskan , bahwa kegiatan ini adalah bentuk dukungan untuk pengentasan kemiskinan bagi warga desa Banyu Urip.
“ Sebetulnya sejak tahun 2013 angka kemiskinan di Jawa Tengah sudah mulai menurun , yaitu dari 14,4 persen , dan pada tahun 2018 kemarin sudah 11 persen , dan ini kita harapkan bisa turun terus,” Tandas Ammy Rita Manalu , kepada reporter uklik.net , yang menemuinya seusai menanam pohon , di Lapangan Plosorejo , Banyu Urip, Jenar , Senin(30/12).
Beberapa kegiatan , yang sifatnya stimulant dan kehedapannya bisa membantu kesulitan warga di Desa Banyu Urip , menurut Ammy yaitu masalah kekeringan. Selain itu juga bantuan seperti bibit baik tumbuhan konservasi maupun tumbuhan buah buahan , juga IPAH atau Instalasi Pemanen Air Hujan juga RTLH. Selain bantuan fisik , juga non fisik seperti pelatihan pelatihan kepada warga.
Seusai melakukan acara seremoni di Lapangan Dukuh Plosorejo , dilakukan kunjungan ke rumah rumah warga penerima bantuan. Bantuan IPAH diharapkan bisa mengurai problem kekeringan yang selama ini menjadi langganan warga Banyu Urip. Tandon air hujan ini bisa menampung 1500 liter dan bisa memenuhi kebutuhan satu keluarga selama satu tahun. Selain masuk tendon , limpahan air hujan juga disalurkan ke sumur resapan.
Sementara Ketua Masyarakat Mitra Polhut Banyu Urip Joko Pitoyo member apresiasi , atas aksi DLHK Provinsi Jateng. Masyarakat member respon atas stimulant yang diberikan oleh DLHK Jateng , untuk sedikit demi sedikit keluar dari kemiskinan yang masih menghantui warga di Banyu Urip, Jenar Sragen. “ Selama ini , Banyu Urip , sering diberitakan tentang kekeringan dan kemiskinan. Dengan adanya kegiatan Desa Dampingan ini , kita harap perlahan bisa mengurangi kemiskinan warga. Terutama bantuan IPAH , itu sangat membantu , sehingga air hujan bisa kita gunakan semaksimal mungkin,” ujar Joko Pitoyo , yang juga Koordinator Masyarakat Mitra Polhut di empat kawasan yang ada hutannya , yaitu Jenar – Tangen – Sukodono dan Gesi.
Mengutip dari laman jatengprov.go.id , informasi terbaru menyebut , Wagub Taj Yasin yang sekaligus sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Jateng menjelaskan, setelah program “Satu OPD, Satu Desa Dampingan” digulirkan Pemprov Jateng setahun lalu, angka kemiskinan di masing-masing desa dampingan menurun.
Untuk mengoptimalkan program pengentasan kemiskinan di Jateng yang saat ini mencapai 10,80 persen atau setara dengan 3,7 juta jiwa, pemprov bersama instansi terkait terus melakukan validasi data agar data warga miskin yang diajukan ke pemerintah pusat merupakan data kemiskinan yang valid dan akurat. (Saf)