• uklik.net
  • Kabar Militer
  • News Uklik
    • Musik, Film, Budaya
    • Hukum & Kriminal
    • Pendidikan
    • Khazanah
    • Mancanegara
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Olah Raga
  • News Daerah
    • Seputar Depok
    • Seputar Jawa Tengah
    • Seputar Jawa Barat
    • Seputar Jawa Timur
    • Seputar Banten
    • Seputar Jambi
    • Wisata Kab. Bogor
  • Vidio Uklik
  • Redaksi Uklik.Net
No Result
View All Result
  • uklik.net
  • Kabar Militer
  • News Uklik
    • Musik, Film, Budaya
    • Hukum & Kriminal
    • Pendidikan
    • Khazanah
    • Mancanegara
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Olah Raga
  • News Daerah
    • Seputar Depok
    • Seputar Jawa Tengah
    • Seputar Jawa Barat
    • Seputar Jawa Timur
    • Seputar Banten
    • Seputar Jambi
    • Wisata Kab. Bogor
  • Vidio Uklik
  • Redaksi Uklik.Net
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Khazanah

Sejarah Singkat Kisah Hidup RA Kartini

Setelah wafat, surat-surat RA Kartini yang berisikan tentang perjuangannya mengenai status sosial hak para wanita pribumi kemudian disusun sebagai buku.

uklik.net by uklik.net
14/04/2022
in Khazanah
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Sejarah Singkat Kisah Hidup RA Kartini
0
SHARES
0
VIEWS
Post Views : 31

uklik.net – Hari Kartini diperingati setiap satu tahun sekali, yaitu pada tanggal 21 April merupakan hari kelahiran pahlawan perempuan Indonesia, yaitu Raden Ajeng Kartini.

Raden Ajeng Kartini lahir pada tahun 1879 di Jepara, dan merupakan anak dari keturunan bangsawan Jawa Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan MA Ngasirah.

BacaJuga

Bank Pertama di Indonesia Sudah Ada Sejak Jaman Vereenigde Oostindische Compagnie

Penggunaan Diffuser Banyak Manfaatnya Lohh

Wisata Religi Diskominfo dan Awak Media Sragen di Makam Raden Ayu Siti Khotijah di Kota Denpasar

Diketahui bahwa di masa penjajahan Belanda, tidak semua anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

Budaya patriarki masih melekat di tanah Jawa, maka dari itu para kaum wanita memiliki kewajiban untuk mengurus rumah dan tidak diperbolehkan memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari kaum pria.

Namun RA Kartini memiliki kesempatan yang berbeda, ia memulai pendidikannya di sekolah elit, Europeesche Lagere School (ELS), karena ayahnya terkenal sebagai seorang penjabat sekaligus bangsawan.

Europeesche Lagere School (ELS) tidak dibuka untuk umum, melainkan hanya untuk anak-anak dari keturunan bangsawan Indonesia, Eropa dan Negara Timur.

Namun setelah usia 12 tahun, ia harus berhenti bersekolah karena harus mengikuti budaya yang berjalan.

Kartini memiliki semangat yang tinggi dalam hal mencari ilmu.

Maka dari itu selama di rumah ia tetap rajin mencari ilmu, dengan bertukar pikiran dengan teman-temannya melalui surat, dan gemar membaca buku-buku kebudayaan Eropa seperti buku karya Louis Coperus yang berjudul Des Stille Kraacht.

Ia selalu berkirim surat dengan salah satu sahabat penanya yang merupakan orang keturunan Belanda, Rosa Abendanon.

Kegemarannya dalam membaca buku, membuat wawasan Kartini menjadi lebih terbuka.

Kemudian muncul pemikiran ingin memperjuangkan haknya sebagai perempuan.

Menurutnya, seorang wanita juga perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi serta kesetaraan hukum.

Kartini mulai memberi perhatian lebih pada adanya gerakan emansipasi wanita.

Setelah resmi menikah dengan Bupati Rembang bernama KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat pada tahun 1903, Kartini memutuskan untuk mendirikan sekolah.

Ia mendirikan sekolah wanita dengan tujuan untuk memberikan kebebasan pendidikan bagi wanita pribumi.

Sayangnya pada 17 September 1904, RA Kartini meninggal setelah melahirkan anak pertamanya Soesalit Djojoadhiningrat.

Setelah wafat, surat-surat RA Kartini yang berisikan tentang perjuangannya mengenai status sosial hak para wanita pribumi kemudian disusun sebagai buku.

Buku tersebut dikenal dengan judul Door Duisternis tot Licht atau dalam bahasa Indonesia “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Berikut rangkum beberapa kutipan dari buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” untuk memperingati Hari Kartini 2021:

  1. Marilah wahai perempuan, gadis. Bangkitlah, marilah kita berjabatan tangan dan bersama-sama mengubah keadaan yang membuat derita ini. (Halaman 86)
  2. Anak perempuan yang pikirannya telah dicerdaskan serta pandangannya telah diperluas tidak akan sanggup lagi hidup dalam dunia nenek moyangnya. (Halaman 93)
  3. Dan bagaimanakah ibu-ibu bumiputera dapat mendidik anak-anaknya, kalau mereka sendiri tidak berpendidikan. (Halaman 124)
  4. Sampai kapanpun, kemajuan perempuan itu ternyata menjadi faktor penting dalam peradaban bangsa. (Halaman 192)
  5. Pernah saya membaca, harta yang paling suci di dunia ini adalah hati laki-laki yang luhur. Kami setuju sekali dengan kata-kata itu. Sungguh hati laki-laki yang luhur itu harta yang paling berharga di dunia, yang jarang sekali ada. Berbahagialah mereka yang dalam hidupnya berjumpa dengan mutiara semacam itu. (Halaman 225)
  6. Bermimpilah terus, bermimpilah terus, bermimpilah selama kamu dapat bermimpi! Apa artinya bila hidup tanpa mimpi? (Halaman 233)
  7. Sekolah saja tidak cukup untuk membentuk pikiran dan perasaan manusia, rumah pun harus turut mendidik. (Halaman 565)
  8. Ibu adalah pusat kehidupan rumah tangga. Kepada mereka dibebankan tugas besar mendidik anak-anaknya, pendidikan akan membentuk budi pekertinya. Berilah pendidikan yang baik bagi anak-anak perempuan. Siapkanlah dia masak-masak untuk menjalankan tugasnya yang berat. (Halaman 386)
  9. Dan tidak ada usaha mendidik yang lebih baik selain daripada contoh yang baik, teladan yang patut ditiru orang. (Halaman 480)
  10. Seorang perempuan yang mengorbankan diri untuk orang lain, dengan segala rasa cinta yang ada dalam hatinya, dengan segala bakti, yang dapat diamalkannya, itulah perempuan yang patut disebut sebagai “ibu” dalam arti sebenarnya. (Halaman 365) (*)
Tags: Hari Kartinijeparauklik
Previous Post

Pangdam III/Slw Lantik Dan Sumpah 602 Prajurit Muda Di Pangalengan

Next Post

Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) Diketuai Bima Arya Sugiarto Lebarkan Sayap di Solo

uklik.net

uklik.net

news - musik update

Baca Selanjutnya

Bank Pertama di Indonesia Sudah Ada Sejak Jaman Vereenigde Oostindische Compagnie
Khazanah

Bank Pertama di Indonesia Sudah Ada Sejak Jaman Vereenigde Oostindische Compagnie

09/03/2025
Penggunaan Diffuser Banyak Manfaatnya Lohh
Khazanah

Penggunaan Diffuser Banyak Manfaatnya Lohh

26/02/2025
Wisata Religi Diskominfo dan Awak Media Sragen di Makam Raden Ayu Siti Khotijah di Kota Denpasar
Khazanah

Wisata Religi Diskominfo dan Awak Media Sragen di Makam Raden Ayu Siti Khotijah di Kota Denpasar

22/09/2024
Next Post
Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) Diketuai Bima Arya Sugiarto Lebarkan Sayap di Solo

Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) Diketuai Bima Arya Sugiarto Lebarkan Sayap di Solo

Keluarga Besar Yayasan Pendopo Wiryo Soemarto Sragen Gelar Sedekah Ramadhan 1443

Keluarga Besar Yayasan Pendopo Wiryo Soemarto Sragen Gelar Sedekah Ramadhan 1443

Peminat Vaksin Booster Cilodong Melebihi Target

Peminat Vaksin Booster Cilodong Melebihi Target

Warga Parakan Jaya Kemang Hari Ini, Antri BST

Warga Parakan Jaya Kemang Hari Ini, Antri BST

Please login to join discussion
  • BERITA UKLIK
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi Uklik.Net
email : ukliknews08@gmail.com

2018 © uklik.net All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • uklik.net
  • Kabar Militer
  • News Uklik
    • Musik, Film, Budaya
    • Hukum & Kriminal
    • Pendidikan
    • Khazanah
    • Mancanegara
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Olah Raga
  • News Daerah
    • Seputar Depok
    • Seputar Jawa Tengah
    • Seputar Jawa Barat
    • Seputar Jawa Timur
    • Seputar Banten
    • Seputar Jambi
    • Wisata Kab. Bogor
  • Vidio Uklik
  • Redaksi Uklik.Net

2018 © uklik.net All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uklik.net cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.